Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Lagi, Harga Mepet Rp 1,28 Juta

PT BESTPROFIT FUTURES

PT BESTPROFIT FUTURES BANJARMASIN – Harga emas produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam terpantau kembali menguat dan mencetak rekor tertingginya lagi pada Rabu (3/4/2024). Harga emas Antam terus mencetak rekor dalam empat hari terakhir sejalan dengan melambungnya emas dunia. BESTPROFIT

Melansir data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com, di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung, harga emas satuan 1 gram pada hari ini dibanderol Rp 1.274.000/batang, naik signifikan sebesar Rp 18.000 per gram dari posisi harga Selasa kemarin.

Pada sisi yang sama, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam ditetapkan sebesar Rp 1.168.000 per gram, juga naik signifikan Rp 20.000 per gram dari posisi harga kemarin.

Seperti diketahui, harga emas Antam sebelumnya mencetak rekor tertinggi dalam sejarah di level Rp1,256 juta per gram pada Selasa kemarin. Dengan ini, maka harga emas Antam sudah mencetak rekor tertingginya selama tiga hari beruntun. PT. BESTPROFIT

Pergerakan harga emas Antam masih mengikuti pergerakan harga emas dunia. Pada perdagangan Selasa kemarin, harga emas dunia ditutup melesat 1,32% di posisi US$ 2.280,08 per troy ons.

Sementara pada pagi hari ini per pukul 08:40 WIB, harga emas dunia cenderung naik sedikit yakni naik tipis 0,09% ke posisi harga Rp 2.282,14.

Beberapa pengamat menilai bahwa permintaan emas makin meningkat karena memanasnya situasi di Timur Tengah, di mana sebuah rudal Israel berhasil mengenai Kantor Konsulat Iran di Damaskus. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengatakan 11 orang tewas dalam serangan itu.

Iran mengatakan bahwa beberapa diplomat lama tewas bersama Brigjen Mohammad Reza Zahedi dan wakil Zahedi, Jenderal Haji Rahimi. Dilaporkan juga bahwa Brigjen Hossein Amirollah, kepala staf umum pasukan al-Quds di Suriah dan Lebanon, termasuk di antara korban. BEST PROFIT

Iran pun bersumpah akan membalas dendam kepada Israel atas serangan udara terhadap kompleks kedutaan Iran di Damaskus.

Selain itu, kenaikan harga emas terbaru mungkin juga terkait dengan adanya transaksi short-covering yang dilakukan oleh para trader emas.

Ole Hansen dari Saxo Bank mengatakan penawaran beli dari bank ritel dan bank sentral diikuti oleh spekulan yang mengikuti momentum yang telah memperpanjang posisi beli mereka setelah emas menembus di atas level psikologis US$ 2.200.

Kombinasi dorongan bullish juga telah mendorong harga emas batangan hampir 10% lebih tinggi sepanjang tahun ini.

“Apa yang membuat reli emas begitu tidak biasa adalah bahwa hal itu terjadi meskipun ada hambatan yang signifikan seperti kenaikan dolar AS, imbal hasil Treasury yang meningkat, kemungkinan kenaikan suku bunga AS yang lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama,” kata analis independen Ross Norman, dilansir dari CNBC International.

Kenaikan harga emas terjadi di tengah mulai melandainya indeks dolar kemarin. Pada Selasa kemarin, indeks dolar AS (DXY) berada di posisi 104,82, turun 0,19% dari posisi Senin lalu di angka 105,02.

Investor yang juga mulai mengurangi spekulasi penurunan suku bunga pada pertemuan Juni menjadi 58%, dibandingkan sekitar 60% sebelum data tersebut dirilis, yang dalam keadaan normal, seharusnya akan menekan harga emas batangan tanpa imbal hasil. Namun nyatanya, hal tersebut tidak mempengaruhi pergerakan harga emas.

“Meski pasar emas masih berada dalam suasana yang sangat bullish, tetapi pasar mungkin perlu melakukan konsolidasi di tengah pergeseran kembali ke pandangan yang lebih hawkish terhadap kebijakan The Fed, kata Tai Wong, trader logam independen yang berbasis di New York, dilansir dari CNBC International.

Sumber: cnbcindonesia.com

Leave a comment