Dolar Kurang Diminati Jelang Data Inflasi Utama AS; Euro Dekati Tertinggi

PT BESTPROFIT FUTURES

PT BESTPROFIT FUTURES BANJARMASIN – Dolar AS turun tajam pada awal perdagangan Eropa pada hari Senin (11/3), yang diperdagangkan mendekati posisi terendah dua bulan menjelang rilis data inflasi utama AS guna mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai waktu dimulainya siklus penurunan suku bunga Federal Reserve. BESTPROFIT

Pada pukul 04:30 waktu timur AS (09:30 GMT), Indeks Dolar, yang menelusuri greenback terhadap sekeranjang enam mata uang lainnya, diperdagangkan 0,1% lebih rendah pada 102,287, setelah mencatat penurunan mingguan yang besar dan kuat lebih dari 1% pada tahun lalu, jatuh ke level yang sama terakhir terlihat pada pertengahan Januari.

Dan sekarang para pedagang akan menantikan data inflasi AS pada hari Selasa saat mereka mencoba mengukur seberapa cepat The Fed dapat mulai menurunkan suku bunganya. PT. BESTPROFIT

Para ekonom memperkirakan indeks harga konsumen bulan Februari akan naik 0,4% setelah kenaikan lebih cepat dari perkiraan sebesar 0,3% di bulan Januari.

Di Eropa, pasangan EUR/USD naik tipis 0,1% menjadi 1,0944, dengan euro mempertahankan kekuatan setelah menyentuh level tertinggi delapan pekan terhadap dolar pada minggu lalu dalam proses mencatat kinerja mingguan terbaiknya terhadap dolar sejak pekan yang berakhir pada 22 Desember.

Pasangan GBP/USD diperdagangkan 0,1% lebih rendah pada 1,2841, menjelang rilis laporan ketenagakerjaan Inggris terbaru pada hari Selasa, dengan para pedagang dan Bank of England sama-sama fokus pada pertumbuhan upah di tengah spekulasi mengenai waktu penurunan suku bunga pertama. BEST PROFIT

Di Asia, pasangan USD/JPY diperdagangkan 0,3% lebih rendah ke 146,70, dengan yen melonjak tajam dalam dua sesi terakhir ke level tertinggi dalam satu bulan, yang didukung oleh meningkatnya keyakinan bahwa Bank of Japan yang hampir mengakhiri kebijakan moneternya yang sangat longgar.

Revisi ke atas pada data PDB menunjukkan bahwa ekonomi Jepang berhasil menghindari resesi teknis pada kuartal keempat, memberikan BOJ beberapa ruang untuk memperketat kebijakan lebih cepat, mungkin pada pertemuan pekan depan.

Sumber: Investing.com

Leave a comment